Jumat, 29 November 2013

Akhirnya BlackBerry



BuNgers..., Anda pemakai handset BlackBerry? Atau pemimpi BlackBerry alias kepengin gak kesampaian buat beli tuh gadget? Siapapun Anda, BuNgers, tak ada salahnya buat baca postingan kali ini.

Siapa yang tidak kenal BlackBerry? Hampir seluruh manusia di permukaan bumi ini pasti pernah mendengar gadget besutan Kanada ini. Hanya beberapa gelintir saja yang belum pernah mendengarnya. Saya yakin BuNgers termasuk salah satu dari keduanya.

Suka Duka Jatuh Bangunnya

Menurut sumber yang tak mau disebut namanya demi alasan keamanan, BlackBerry pertama kali menampakkan diri pada tahun 1998. Blackberry perdana ini diberi nama RIM BlackBerry 950. Desainnya seperti ponsel dengan menyertakan keyboard yang telah dipatenkan. Keyboard BlackBerry berbentuk seperti buah blackberry (buah apa? Blackberry). Nah, sudah tahu kan kenapa namanya BlackBerry?

Perusahaan RIM (panjangnya Researh In Motion) pertama kali didirikan pada tahun 1984 (udah tua ternyata!) oleh Mike Lazaridis dan Douglas Fregin di Waterloo, Kanada. Teknologi yang dikembangkan adalah teknologi data nirkabel dengan menggunakan standar Mobitex.

Tahun 1992 bergabunglah sosok Jim Balsille yang rela menginventasikan uang pribadinya untuk rakyat, eh, untuk RIM maksudnya. Bahkan gajinya rela dipotong 60% dan menggadaikan rumahnya demi RIM. Mungkin ia percaya pepatah luar negri jer basuki mawa beya. Bahwa segala sesuatu itu butuh biaya. Iya nggak sih?

Tahun 1996, pertama kali RIM menelorkan perangkat keras dengan judul RIM 900 Inter@ctive Pager. Wujudnya berupa pager ber-keyboard mini yang mampu menyampaikan pesan secara peer-to-peer, mengirim faksimile dan e-mail.

Pada tahun 1998 lahirlah RIM BlackBerry 950 dengan kemampuan masih sama dengan RIM 900. Tapi saat inilah nama BlackBerry mulai dikenalkan.

Tahun 2002 RIM merilis BlackBerry Development Environtment for J2ME dan mengembangkan aplikasi web client yang dinamakan BlackBerry Internet Service (BIS).

Tahun 2006 nongol BlackBerry Charm 7100 dan BlackBerry Pearl 8000/9000 dengan menambahi fitur pelengkap berupa kamera, navigasi dan chat.

Tahun 2007 bertepatan sebulan pasca peluncuran iPhone, pengguna BlackBerry mencapai angka sepuluh juta.

Tahun 2008 adalah puncak kesuksesan RIM gara-gara ulah BlackBerry Bold yang laku di pasaran. Pemasukan tertinggi dalam sejarah RIM: £49 miliar! (Piro kuwi? Pokoke uakeh!). Harga sahamnya juga mencapai titik tertinggi: US$144,56 per lembar! (Uakeh yo!). Namun di balik suka ada juga duka bersenandung. Ternyata BlackBerry Storm kalah bersaing melawan iPhone, HTC Dream, dan Palm Pre.

Oke, lanjut ya, BuNgers! Tahun 2011 adalah tahun coba-coba bagi RIM. Ikut-ikutan tren komputer tablet gara-gara iPad sukses, meluncurlah BlackBerry Playbook. Sayangnya, nih produk gagal di pasaran dikarenakan dan disebabkan minimnya aplikasi, interface yang membingungkan, ditambah lagi waktu rilis tidak tersedia fungsi e-mail dan bahkan kalender tidak ada!

Saham RIM terpuruk, BuNgers!

Pengguna iPhone yang makin membara di Amerika Serikat telah menghancurkan BlackBerry. Saham terpuruk, RIM memangkas 2.000 pekerjaan dan merumahkan 10% dari jumlah karyawan. Sedih...

Android tiba-tiba menjadi penguasa lebih dari separuh pengguna smartphone. Tercatat sekitar 60,5 juta unit. Sementara BlackBerry hanya terjual 12,7 juta unit alias cuma 14% dari pasar. Wah, wah! Saya belum sempat pakai BB lho!

Awal tahun 2012 saham kian anjlok hingga US$16 per lembar. Jim Balsillie dan Mike Lazaridis mundur dari jabatan CEO. Digantikan Thorsen Heins. Bulan Mei, RIM memakai jasa JP Morgan Securities dan RBC Capital Markets untuk mempelajari langkah biar bisa bangkit dari keterpurukan.

Tahun 2013 meluncurlah BlackBerry 10 OS dan nongol seri Z10 dan Q10. RIM resmi memakai nama BlackBerry tanpa menggelar bancakan. Sayang, kemalangan berlanjut. Juni 2013 BlackBerry mengumumkan kerugian sebesar US$84 juta! Z10 dan Q10 cuma laku 2,7 juta unit. Klenger deh!

Bulan September merumahkan 40% pekerjanya. Akhirnya... Akhirnya Blackberry (sesuai judul post) di ujung takdir. Konsorsium yang dipimpin Fairfax Financial menawarkan untuk mengambil alih perusahaan ini dengan nilai US$4,7 miliar (atau terhitung US$9 per saham). Kalau nih transaksi gagal, Samsung tertarik mengambil alihnya. Nama besar lain juga berminat. Sebut saja Cisco, LG, dan Lenovo.

BlackBerry Lintas Platform
Heboh tentang informasi BBM (BlackBerry Messenger) yang bakalan bisa dipakai di Android cukup gayeng juga, kayak hebohnya BBM (Bahan Bakar Minyak) yang naik harga.

BuNgers ada yang sudah jajal BBM di Android? Seperti kita tahu, syaratnya minimal Android 4.0 (ICS alias Ice Cream Sandwich).

Adapun ide lintas platform kayak gini, pertama kali terlontar dari co-CEO Jim Balsillie sebelum dia mundur tahun 2012. Ide gila ini ditolak karena BlackBerry 10 mau meluncur dengan berharap jadi amunisi untuk memenangkan persaingan pasar yang kian ketat. Ide ini mulai dipertimbangkan setelah melihat realitas penjualan perangkat BlackBerry yang lesu di pasaran. Akhirnya, BBM untuk Android pun benar-benar jadi kenyataan. Tak hanya orang yang lama memimpikan pake BlackBerry yang berlomba mengunduh aplikasi BBM untuk Android, tapi banyak yang dulu rame-rame menghujat dan menjelek-jelekkan BBM ikut-ikutan mengunduhnya. Miris memang.

Blackberry berharap, dengan merilis BBM lintas platform ini, bisa menambah pemasukan dengan kembali menjadikan BBM sebagai penguasa pasar smartphone.

Tentu keputusan meluncurkan BBM lintas platform ini berimbas pada penjualan perangkat BlackBerry karena lebih banyak yang memilih perangkat lain yang bisa dijejali aplikasi BBM. Kerja keras lagi deh BlackBerry dengan segala resiko yang ada. Apalagi banyak aplikasi Messenger saingan yang sudah besar dan ternama. Sebutlah mereka, WhatsApp, Line, KakaoTalk dan WeChat. BuNgers mah enak, tinggal pilih mana yang disuka.

Nah..., gimana nanti akhirnya BlackBerry? Kita jadi penonton saja, BuNgers. Udah dulu ya, nih postingan bukan sekedar mengarang. Admin nulis pake Komunikator 9300 kesayangan, sambil baca ulasan di Majalah INFOKOMPUTER edisi November 2013 rubrik Infomezzo halaman 38-39 ditambah melirik halaman 84-87. Terima kasih sudah mau baca.