Minggu, 16 April 2017

Demi Cintaku Padamu

 

"Aku... aku mencintaimu."
"Kau kenapa? Salah makan obat?"
"Aku bersungguh-sungguh. Aku tidak sedang bercanda."
"Hahaha..."
"Mengapa kau malah tertawa? Apakah kau pikir ini lucu?"
"Maaf, maaf, bukan begitu."
"Lalu? Kau anggap apa perasaanku?"
"Jangan marah... Aku hanya tidak percaya kau akan mengucapkan itu padaku."
"Apa aku salah?"
"Tidak. Aku minta maaf, ini terlalu cepat menurutku."
"Terlalu cepat bagaimana?"
"Apa kau sudah benar yakin dengan kata cintamu?"
"Tentu saja."
"Bagaimana kalau aku menolak?"
"Itu hakmu."
"Kau kecewa?"
"Tentu."
"Kenapa harus kecewa?"
"Karena... ah, sudahlah. Mungkin aku memang tak pantas untukmu."
"Hei... mengapa pertanyaanku menjadikanmu sedih?"
"Aku sudah mengungkapkan apa yang kurasa. Kau tinggal jawab saja. Bersediakan menikah denganku?"
"Waw? Langsung ke pernikahan?"
"Tentu saja. Agar segalanya halal."
"...."
"Mengapa mendadak terdiam begitu?"
"Em... baiklah..."
"Baiklah? Kau... bersedia?"
"Iya. Aku pun mencintaimu..."
"Kau... serius?"
"Iya."
"Tuhan, terima kasih!"
"Ada syaratnya."
"Syarat?"
"Tentu saja, tidak begitu saja aku mau."
"Apa syaratnya? Katakan."
"Kita harus bikin undangan pernikahan di BuNga21."
"Kenapa di sana?"
"Di BuNga21 harganya terjangkau, sudah dilipatkan sekalian, ada bonus label nama juga."
"Em... mengapa kau minta syarat itu?"
"Yang minta sebenarnya bukan aku."
"Lalu siapa?"
"Yang nulis status ini...!"
"Oke, oke, baiklah."

0 komentar:

Posting Komentar